Relakan Punggungnya Ditatto Garuda Pancasila
Rabu, 06 Maret 2013 – 07:48 WIB

KONSUL KEHORMATAN: Emin Hitay (kanan) bersama Arif Afandi di sela-sela jamuan makan malam di Turki. Foto: Arif Afandi for Jawa Pos
Dari halaman belakang rumahnya, kita bisa melihat kokohnya jembatan Bosphorus yang menghubungkan daratan Eropa dan Asia di Kota Andalus. Selat Bosphorus adalah selat yang menghubungkan antara Laut Hitam dan Laut Marmara. Selat yang panjangnya sampai 32 kilometer ini menjadi arus lalu lintas perdagangan yang sangat penting di Turki.
Ada dua jembatan yang melintasi Selat Bosphorus. Yakni Jembatan Bosphorus dengan panjang 1.074 meter dan Jembatan Fatih Sultan Mehmet dengan panjang 1.090 meter. Jembatan Bosphorus selesai dibangun pada 1973. Sedangkan Jembatan Fatih Sultan Mehmet selesai dibangun 1988. Saat ini sedang dibangun terowongan kereta bawah laut sepanjang 1.400 meter. Terowongan itu berada di kedalaman 55 meter di bawah permukaan laut.
Di kaki jembatan sisi daratan Eropa itu berdiri empat rumah mewah. Hanya orang-orang sangat kaya yang bisa memiliki rumah dengan pemandangan pantai yang indah seperti itu. Dan, Hitay termasuk salah satu pemilik rumah tersebut.
Di rumah Hitay yang juga menjadi kantor Konsul Kehormatan RI itulah acara penandatanganan LOI berlangsung. Sejumlah pengusaha ternama di Istambul hadir. Di antara mereka ternyata memiliki pabrik tekstil di Bogor.
PENGUSAHA Turki Emin Hitay siap membangun pembangkit listrik di Jawa Timur. Dia mengaku cinta berat Indonesia. Berikut catatan ARIF AFANDI, Dirut
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif