Relawan Backpacker Australia Berikan Bantuan Kesehatan di Palu dan Donggala


Andrew langsung pergi ke rumah gubernur untuk mendapat kendaraan, bahan bakar dan mencari tempat untuk dijadikan pangkalan sebelum lima petugas paramedis datang hari Jumat (5/10).
"Saat ini saya sedang duduk di halaman rumah milik keluarga di Palu," katanya kepada program Hack milik ABC Radio Triple J.
"Mereka dengan senang hati menawarkan halamannya untuk jadi pangkalan kami. Kami hanya menyiapkan peralatan untuk selanjutnya berangkat ke Donggala dengan sepeda motor."

"Kerusakan terburuk yang pernah saya lihat. Pergeseran tanah yang besar, dimana seluruh rumah turun 3-4 meter kemudian tergeser dan terangkat kembali."
"Di garis patahan, semuanya benar-benar hilang. Saya rasa di situlah banyak korban datang. Ada perkiraan 1.000 hingga 2.000 orang lain terkubur di bawah reruntuhan. "
'Kami bawa semua yang dibutuhkan di ransel'

- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia