Relawan Backpacker Australia Berikan Bantuan Kesehatan di Palu dan Donggala

Donggala dengan penduduk sekitar 300 ribu orang di utara kota Palu, berada lebih dekat dengan pusat gempa yang terjadi akhir September lalu.
Ada laporan mayat yang mengambang di perairan, rumah-rumah runtuh, dan masjid berubah menjadi kamar mayat sementara, tetapi saat ini informasi masih sangat terbatas.
Kurangnya informasi yang dapat dipercaya, membuat bantuan datang terlambat.
Beberapa hari setelah gempa, perkiraan jumlah korban tewas meningkat dari menjadi ratusan, bahkan ribuan. Hitungan resmi bahkan telah mencapai lebih dari 1.500 korban tewas.
PBB memperkirakan sekitar 200.000 orang membutuhkan bantuan.

Australia telah mengirimkan 50 tenaga medis profesional sebagai bagian dari bantuan senilai AU$ 5 juta, atau lebih dari Rp 50 miliar.
Angkatan udara Australia juga telah tiba di Palu dengan peralatan untuk membangun tempat perlindungan.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia