Relawan Backpacker Australia Berikan Bantuan Kesehatan di Palu dan Donggala
Donggala dengan penduduk sekitar 300 ribu orang di utara kota Palu, berada lebih dekat dengan pusat gempa yang terjadi akhir September lalu.
Ada laporan mayat yang mengambang di perairan, rumah-rumah runtuh, dan masjid berubah menjadi kamar mayat sementara, tetapi saat ini informasi masih sangat terbatas.
Kurangnya informasi yang dapat dipercaya, membuat bantuan datang terlambat.
Beberapa hari setelah gempa, perkiraan jumlah korban tewas meningkat dari menjadi ratusan, bahkan ribuan. Hitungan resmi bahkan telah mencapai lebih dari 1.500 korban tewas.
PBB memperkirakan sekitar 200.000 orang membutuhkan bantuan.
Photo: Dari kiri ke kanan: Kate Baecher, Andrew Strunk and Nathan Burns. (Koleksi pribadi)
Australia telah mengirimkan 50 tenaga medis profesional sebagai bagian dari bantuan senilai AU$ 5 juta, atau lebih dari Rp 50 miliar.
Angkatan udara Australia juga telah tiba di Palu dengan peralatan untuk membangun tempat perlindungan.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata