Relawan Backpacker Australia Berikan Bantuan Kesehatan di Palu dan Donggala

Andrew mengatakan kepada Hack bahwa DRG telah mampu menyediakan bantuan, sebelum pemerintah dan LSM-LSM yang lebih besar.
Ia mengatakan DRG juga dapat menjangkau orang-orang belum bisa menuju tenda bantuan.

"Kebanyakan orang yang mencari bantuan pengobatan akan menuju ke fasilitas perawatan yang letaknya lebih tinggi, tapi kebanyakan dari mereka tidak bisa meraihnya, karena berada di kawasan terpencil."
"Sebagai tenaga medis backpacker kami membawa semua yang kami butuhkan di ransel kami."
"Kami naik kendaraan, jika kami bisa. Kami juga memiliki kemampuan untuk mendaki."
"Kami membawa perlengkapan tidur kami sendiri, air, makanan kami sendiri, kompor, dan bisa bergerak cepat dengan berkemah semalam jika diperlukan, seperti di daerah dengan kerusakan berat yang terpencil, di mana warga tidak memiliki kemampuan untuk ke pusat kota dan mendapat perawatan."

- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia