Relawan Backpacker Australia Berikan Bantuan Kesehatan di Palu dan Donggala
'Suasana tegang yang belum saya alami sebelumnya'
Para relawan DRG membayar penerbangan mereka sendiri. Penggalangan dana dilakukan untuk biaya operasional dan tak ada satu pun relawan yang mendapat bayaran. Banyak diantara mereka memiliki latar belakang militer dan ingin menggunakan apa yang telah latih,
Andrew pernah bertugas di Timor Timur dan PNG sebagai pemadam kebakaran dan pakar teknik dengan Angkatan Darat Australia. Ia juga pernah bekerja untuk NATO di Afghanistan.
Ia juga pernah terlibat dalam memberikan bantuan sejumlah gempa dan bencana alam di Nepal dan Bangladesh.
Photo: Andrew Strunk bersama pengungsi Rohingya di Bangladesh tahun 2017. (Koleksi pribadi)"Yang kami temukan di Palu adalah warga yang terkena dampak berada di lokasi yang padat dan ini menyebabkan keputusasaan."
Ada laporan warga menjadi putus asa ketika mencari makanan dan air untuk keluarga mereka. Suasana tegang yang belum saya alami sebelumnya. Keamanan juga diperketat."
"Jalan masuk dan keluar dari Palu juga padat, karena begitu banyaknya warga yang mencoba untuk pergi, serta banyak truk bantuan yang berusaha masuk."
Relawan DRG yang ada di Sulawesi Tengah saat ini sudah dilengkapi dengan dua pekerja paramedis dan seorang perawat gawat darurat dari Adelaide, Australia Selatan, serta petugas medis dan perawat dari Perth, Australia Barat.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata