Relawan Backpacker Australia Berikan Bantuan Kesehatan di Palu dan Donggala

'Suasana tegang yang belum saya alami sebelumnya'
Para relawan DRG membayar penerbangan mereka sendiri. Penggalangan dana dilakukan untuk biaya operasional dan tak ada satu pun relawan yang mendapat bayaran. Banyak diantara mereka memiliki latar belakang militer dan ingin menggunakan apa yang telah latih,
Andrew pernah bertugas di Timor Timur dan PNG sebagai pemadam kebakaran dan pakar teknik dengan Angkatan Darat Australia. Ia juga pernah bekerja untuk NATO di Afghanistan.
Ia juga pernah terlibat dalam memberikan bantuan sejumlah gempa dan bencana alam di Nepal dan Bangladesh.
"Yang kami temukan di Palu adalah warga yang terkena dampak berada di lokasi yang padat dan ini menyebabkan keputusasaan."

Ada laporan warga menjadi putus asa ketika mencari makanan dan air untuk keluarga mereka. Suasana tegang yang belum saya alami sebelumnya. Keamanan juga diperketat."
"Jalan masuk dan keluar dari Palu juga padat, karena begitu banyaknya warga yang mencoba untuk pergi, serta banyak truk bantuan yang berusaha masuk."
Relawan DRG yang ada di Sulawesi Tengah saat ini sudah dilengkapi dengan dua pekerja paramedis dan seorang perawat gawat darurat dari Adelaide, Australia Selatan, serta petugas medis dan perawat dari Perth, Australia Barat.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia