Relawan Jokowi Desak Tangkap Penyandang Dana Obor Rakyat
jpnn.com - JAKARTA -- Relawan calon presiden Joko Widodo yang terdiri dari Laskar Rakyat Jokowi, Aliansi Nasionalis Nadhliyin, Sahabat Nusantara, Gerakan Kebangsaan, dan Forum Alumni UI Jakarta serta Tim Advokasi, mendatangi Bareskrim Polri, Rabu (2/7) sekitar pukul 11.45.
Mereka mendesak Bareskrim Polri untuk menangkap pihak yang diduga terlibat dalam dugaan fitnah dan pencemaran nama baik Jokowi lewat Tabloid Obor Rakyat.
Termasuk dugaan adanya oknum pengusaha sebagai penyandang dana penerbitan Tabloid Obor Rakyat ini. Relawan mendesak Bareskrim tak membiarkan kasus ini berlarut-larut.
Kasus ini ditangani Bareskrim atas pengaduan Tim Kampanye Jokowi-JK pada 16 Juni 2014 berdasarkan laporan No. 619/IV/Bareskrim/2014. Namun, relawan menyesalkan, kasus ini berjalan lamban.
"Kami meminta persoalan ini ditindaklanjuti dengan tegas," kata Ryano Oscha, dari Laskar Rakyat Jokowi kepada wartawan di Bareskrim Polri, Rabu (2/7) sebelum pertemuan.
Oscha menduga tabloid itu disponsori oleh oknum pengusaha yang disebut-sebut dekat dengan bekas Menteri Koordinator Perekonomian yang kini menjadi calon wakil presiden, Hatta Rajasa.
"Buat kami kalau kasus berlarut-larut bukan tak mungkin ada permbiaran oleh Polri dan presiden dan akan mengarah kepada perpecahan bangsa," katanya.
Namun, ia menegaskan, kalau presiden dan Polri peduli dengan kasus ini, maka pihak-pihak yang diduga tersangkut dugaan kampanye hitam Obor Rakyat harus segera ditangkap.
JAKARTA -- Relawan calon presiden Joko Widodo yang terdiri dari Laskar Rakyat Jokowi, Aliansi Nasionalis Nadhliyin, Sahabat Nusantara, Gerakan Kebangsaan,
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi