Relawan Jokowi-JK Disarankan Jadi Saksi di TPS
jpnn.com - JAKARTA -- Hasil survei Poltracking Institute yang dipimpin Hanta Yudha beberapa waktu lalu menunjukkan elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla menurun dan semakin menyempit jarak interval survei menjadi tujuh persen dengan pasangan Prabowo-Hatta.
Hal itu disebut bukan dikarenakan meredupnya Jokowi Effect, melainkan karena kerja tim sukses yang tidak maksimal mengorganisasikan tim secara efektif dan efisien untuk menentukan target kemenangan.
"Jokowi terlalu naif. Sebelum tren semakin menurun, Jokowi harus mengevaluasi tim suksesnya yang memberikan saran-saran yang tidak tepat, (karena) justru bisa semakin menurunkan elektabilitas Jokowi," ujar pengamat politik dari Universitas Bung Karno, Chris Nalenan, di Jakarta, Selasa (18/6).
Chris menambahkan Jokowi juga harus benar-benar memeriksa anggota-anggota tim sukses yang baru masuk belakangan setelah dirinya resmi dicapreskan bersama Jusuf Kalla.
"Karena, saat ini saya lihat banyak masuk tim sukses yang seperti pahlawan kesiangan mencoba tampil ke depan, tapi bisa jadi adalah orang-orang yang sengaja atau tidak sengaja bisa semakin menenggelamkan elektabiltas Jokowi," ungkap Chris mengingatkan.
Chris mengungkapkan saat ini di luar berkembang rumor bahwa timses nasional "rem dan gas sama-sama diinjak” untuk kemenangan Jokowi.
Menurutnya, ada sebagian yang ingin Jokowi menang, tapi ada juga yang menginginkan kerja timses jalannya tidak usah maksimal.
Ia pun mengungkapkan fakta dan rahasia publik bahwa di tubuh PDI Perjuangan ada kubu dan elit PDIP yang secara terbuka menolak pencapresan Jokowi sejak awal dibanding yang mendukung Jokowi.
JAKARTA -- Hasil survei Poltracking Institute yang dipimpin Hanta Yudha beberapa waktu lalu menunjukkan elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla menurun
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024