Relawan Lain

Oleh: Dahlan Iskan

Relawan Lain
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Mesin HLM-nya paling modern," ujar Prof Dr Paul Tahalele. "Di luar dugaan kami," tambahnya.

Waktu yang berbeda melahirkan situasi yang tidak sama.

Lihatlah ketika pemerintah melangkah di depan dengan pembangunan empat rumah sakit vertikal. Teorinya mudah: rumah-rumah sakit besar yang sudah mapan bisa ditunjuk sebagai pengampu. Dibagi. Siapa mengampu daerah mana. Yang besar menuntun yang kecil. Yang sudah bisa lari menggadeng yang baru belajar.

Di swasta cara pengampuan seperti ini bisa jalan. Grup-grup perusahaan besar dengan mudah menjalankan perusahaan baru.

Di pemerintah tidak demikian. Akan banyak pertanyaan soal legalitas. Soal peraturan. Soal hierarki. Soal tunjangan. Soal komisi. Belum lagi SDM di rumah sakit besar sudah sibuk dengan urusan dirinya sendiri.

Akhirnya lahirlah ide mencari relawan pengampu. Relawan ahli yang punya kemampuan menjadi mentor. Ini relawan murni. Bukan relawan yang dibungkus istilah tim sukses.

Ajaib: di tengah banyak orang berpikir proyek dan "wani piro" ternyata masih ada yang ingat pengabdian.(*)


Berita Selanjutnya:
Setahun Sekali

SAAT Anda menerima THR hari ini saya dapat kiriman copy artikel saya sendiri di Disway. Yang mengirim: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.


Redaktur : Tim Redaksi
Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News