Relawan Paul
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - Operasi jantung pertama di Kupang hampir saja batal. Penyebabnya tiga sekaligus: rumah sakit yang baru itu ternyata masih kurang memenuhi syarat. Pun alat yang dikira sudah lengkap masih ada yang kurang.
Lalu, penyakit jantung pasien pertamanya terlalu berat: dua katupnya rusak bersamaan.
Ketika diresmikan, RSV Ben Mboi itu memang mengundang kekaguman: baru, besar, indah, dan megah. Ruang operasinya banyak. Peralatannya terlihat lengkap.
Ketika persiapan operasi jantung pertama dilakukan barulah ketahuan: ada yang kurang.
Kekurangan itu mengancam batalnya operasi: tidak ada koridor steril dari ruang operasi ke ruang ICU.
Dokter yang hati-hati tidak akan mau melakukan operasi tanpa "koridor kehidupan" seperti itu. Bisa saja operasinya berhasil tetapi pasien terkena infeksi di "lorong maut" itu.
Prof Dr Paul Tahalele memang pernah berhasil melakukan operasi jantung secara darurat di Papua. Nyaris tanpa peralatan. Ruang operasinya dalam bentuk kontainer. Tingkat sterilnya nyata-nyata diragukan. Akan tetapi itu di Papua. Bukan di rumah sakit mewah yang masih baru.
Paul kaya pengalaman. Bersama direktur RSV dia memutuskan: salah satu ruang operasi diubah menjadi koridor menuju ruang ICU. Teratasi.