Relawan Paul

Oleh: Dahlan Iskan

Relawan Paul
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Operasi jantung pertama di Kupang hampir saja batal. Penyebabnya tiga sekaligus: rumah sakit yang baru itu ternyata masih kurang memenuhi syarat. Pun alat yang dikira sudah lengkap masih ada yang kurang.

Lalu, penyakit jantung pasien pertamanya terlalu berat: dua katupnya rusak bersamaan.

Ketika diresmikan, RSV Ben Mboi itu memang mengundang kekaguman: baru, besar, indah, dan megah. Ruang operasinya banyak. Peralatannya terlihat lengkap.

Ketika persiapan operasi jantung pertama dilakukan barulah ketahuan: ada yang kurang.

Kekurangan itu mengancam batalnya operasi: tidak ada koridor steril dari ruang operasi ke ruang ICU.

Dokter yang hati-hati tidak akan mau melakukan operasi tanpa "koridor kehidupan" seperti itu. Bisa saja operasinya berhasil tetapi pasien terkena infeksi di "lorong maut" itu.

Baca Juga:

Prof Dr Paul Tahalele memang pernah berhasil melakukan operasi jantung secara darurat di Papua. Nyaris tanpa peralatan. Ruang operasinya dalam bentuk kontainer. Tingkat sterilnya nyata-nyata diragukan. Akan tetapi itu di Papua. Bukan di rumah sakit mewah yang masih baru.

Paul kaya pengalaman. Bersama direktur RSV dia memutuskan: salah satu ruang operasi diubah menjadi koridor menuju ruang ICU. Teratasi.

Operasi jantung pertama di Kupang hampir saja batal. Penyebabnya tiga sekaligus: rumah sakit yang baru itu ternyata masih kurang memenuhi syarat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News