Relawan Tunggu Visa Keberangkatan
Sabtu, 05 Juni 2010 – 06:36 WIB

Relawan Tunggu Visa Keberangkatan
JAKARTA - Kondisi Surya Fahrizal dan Okvianto baharudin semakin membaik. Saat ini kedua WNI yang sempat terluka akibat serangan tentara Isreal itu masih dalam proses penyembuhan. Sementara sepuluh WNI lainnya terus menyusun strategi untuk meneruskan misi kemanusian bersama kapal Mavi Marmara. Sementara itu, kata dia, tim dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa), Sahabat Al-Aqsha dan Hidayatullah belum dipastikan untuk langsung meneruskan perjalanan. "Kemungkinan mereka pulang dulu, kemudian mengirimkan tim lagi untuk meneruskan misi," tandasnya. Arief menjelaskan, empat relawan tersebut akan bekerja sesuai tugas masing-masing. Abdillah Onim dan Nur Ikhwan Abadi rencananya akan meneruskan perjalanan ke Palestina melalui Rafah. "Jadi mereka berdua ke Mesir dulu," tuturnya.
"Kami terus menunggu, Alhamdulilah kondisi Okvianto makin membaik," ujar Arief Rahman saat dihubungi Jawa Pos melalui telepon kemarin malam. Tim medis dari Medical Emergency Rescue Committee (Mer-c) itu bertugas memantau kondisi Surya dan Okvianto. "Meski saya di Yordania, saya selalu memantau mereka melalui dokter yang merawatnya," terangnya.
Baca Juga:
Arief menegaskan, dalam dari 12 WNI yang turut bersama dalam misi freedom flotilla itu. Hanya empat orang yang dipastikan tak kembali ke Indonesia. Antara lain, Nur Fitri Taher, Abdillah Onim, Nur Ikhwan Abadi dan Arief sendiri.
Baca Juga:
JAKARTA - Kondisi Surya Fahrizal dan Okvianto baharudin semakin membaik. Saat ini kedua WNI yang sempat terluka akibat serangan tentara Isreal itu
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza