Relokasi Warga Bandara Kulon Progo, Pemkab Janji Persuasif
jpnn.com, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berjanji mengedepankan cara persuasif dan humanis, terkait rencana relokasi warga yang masih tertahan di kawasan proyek Bandara Kulon Progo, Yogyakarta.
Pemkab Kulon Progo bersama Angkasa Pura 1 bakal ekstra hati-hati, memperhatikan seluruh aspek kepentingan masyarakat.
"Semuanya harus humanis, tidak boleh ada yang kasar, harus bisa memberikan penjelasan," ujar Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo di Aula Adikarto, Senin (7/5), saat memberikan arahan kepada sekitar 250 orang relawan yang terdiri dari Satpol PP, Tagana dan BPBD.
"Ingat bahwa kehadiran di sana adalah untuk membantu mereka," imbuhnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Angkasa Pura 1, Faik Fahmi menyampaikan pentingnya penyelesaian pembangunan Bandara baru ini.
"Ini adalah penugasan pemerintah kepada AP1, maka tugas penting ini perlu kami laksanakan dengan sebaik baiknya," kata Faik dalam arahannya.
Angkasa pura 1 berencana untuk melakukan relokasi terhadap warga yang masih tersisa di wilayah IPL Bandara Kulon Progo dalam waktu dekat. Saat ini ada sekitar 37 kepala keluarga atau kurang dari satu persen warga yang masih bertahan.
"Nantinya, bandara baru ini bisa didarati oleh pesawat yang jauh lebih besar dengan kapasitas penumpang yang juga lebih banyak. Secara otomatis, jumlah wisatawan ke Yogyakarta pun diharapkan bisa meningkat," pungkas Faik. (adk/jpnn)
Saat ini masih ada 37 kepala keluarga yang tersisa di wilayah IPL Bandara Kulon Progo.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jokowi Resmikan Bandara dan Sistem Peringatan Dini Tsunami di Yogyakarta
- Lewat Bandara Yogyakarta, AP I Siap Dukung Kunjungan 1 Juta Wisman ke Borobudur
- Lion Air Bakal Buka 6 Rute Penerbangan dari dan ke Bandara Yogyakarta
- 4 Bulan Beroperasi, Bandara Internasional Yogyakarta Layani 96 Ribu Penumpang
- Bandara Internasional Yogyakarta Ditargetkan Rampung Akhir 2019
- Menhub Kembali Tinjau Pembangunan Proyek Bandara Kulon Progo