Remaja Kristen Australia Soal Seks: Cintai Pendosa, Benci Dosanya
Seks adalah sebuah topik yang rumit untuk dibicarakan bagi Rosario, seorang perempuan Australia berumur 25 tahun.
Tumbuh di lingkungan Katolik, ia selalu diperingatkan soal keintiman pranikah dan diberitahu bahwa "seks adalah hal yang buruk".
Namun, ketika memasuki masa remaja, peringatan itu menjadi tidak masuk akal baginya.
Dalam film dan televisi di negara barat seperti Australia, seks digambarkan sebagai manifestasi fisik dari cinta, sebuah hal alamiah yang terjadi di antara pasangan.
"Saya selalu ingin merasakan cinta dalam hidup. Saya sempat berpikir bahwa saya tertinggal soal ini," tuturnya.
"Saya tidak mendapat pengajaran tentang ini di manapun, tidak di keluarga saya, tidak di sekolah."
Jadi, ketika duduk di bangku kelas 12, ia memutuskan untuk "mendidik" dirinya sendiri tentang seks dengan mulai menonton video porno.
'Saya tidak menghormati diri sendiri'
Perjalanan Rosario menemukan pornografi bukanlah hal yang baru di tengah remaja.
Seks adalah sebuah topik yang rumit untuk dibicarakan bagi Rosario, seorang perempuan Australia berumur 25 tahun
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia