Remaja Kristen Australia Soal Seks: Cintai Pendosa, Benci Dosanya

Seks adalah sebuah topik yang rumit untuk dibicarakan bagi Rosario, seorang perempuan Australia berumur 25 tahun.
Tumbuh di lingkungan Katolik, ia selalu diperingatkan soal keintiman pranikah dan diberitahu bahwa "seks adalah hal yang buruk".
Namun, ketika memasuki masa remaja, peringatan itu menjadi tidak masuk akal baginya.
Dalam film dan televisi di negara barat seperti Australia, seks digambarkan sebagai manifestasi fisik dari cinta, sebuah hal alamiah yang terjadi di antara pasangan.
"Saya selalu ingin merasakan cinta dalam hidup. Saya sempat berpikir bahwa saya tertinggal soal ini," tuturnya.
"Saya tidak mendapat pengajaran tentang ini di manapun, tidak di keluarga saya, tidak di sekolah."
Jadi, ketika duduk di bangku kelas 12, ia memutuskan untuk "mendidik" dirinya sendiri tentang seks dengan mulai menonton video porno.
'Saya tidak menghormati diri sendiri'
Perjalanan Rosario menemukan pornografi bukanlah hal yang baru di tengah remaja.
Seks adalah sebuah topik yang rumit untuk dibicarakan bagi Rosario, seorang perempuan Australia berumur 25 tahun
- Kabar Baik buat Australia Menjelang Jumpa Timnas Indonesia
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Kabar Baik Bagi Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Australia
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina