Remaja Pembunuh Hebohkan Ruangan Sidang
Pakai Kaos Bertuliskan Pembunuh dan Hina Hakim
Kamis, 21 Maret 2013 – 10:55 WIB
MASIH ingat dengan Lane TJ? remaja asal Ohio yang baru berumur 17 tahun ini, pada 27 Februari 2012 lalu mengejutkan Amerika. Ia masuk ke kantin sekolahnya di SMA Chardon, Ohio dan menembak secara acak ke kerumunan siswa yang tengah memadati kantin. Akibat perbuatannya itu, tiga siswa tewas seketika dan tiga lainnya mengalami cacat seumur hidup. Sesaat setelah aksi tidak terpujinya, twitter mulai diramaikan dengan kata caci maki yang diarahkan pada Lane TJ. Sebutan "bukan manusia" dan "tidak pantas hidup" mengarah pada remaja pembunuh itu.
Lane akhirnya divonis hukuman penjara seumur hidup. Namun bukan itu hal pentingnya. Saat menghadiri ruang sidang bulan lalu, Lane TJ telah mengejutkan masyarakat Amerika, ketika hadir di persidangan mengenakan baju bertuliskan pembunuh. Ia bahkan sempat mengacungkan jari tengahnya pada hakim dan pengunjung sidang. Perlakuannya ini semakin menunjukan bahwa Lane TJ seperti pembunuh berdarah dingin di usianya yang masih sangat belia.
Meski Hakim David Fuhry telah menghukum Lane TJ penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat untuk masing-masing tuduhan pembunuhan yang telah dilakukannya, namun perbuatan Lane TJ di ruang sidang disebut telah memantik kemarahan nasional. Dilansir dari laman maildaily, Rabu (20/3), Masyarakat mengecam sikap Lane TJ yang menghina pengadilan dan keluarga korban.
Baca Juga:
MASIH ingat dengan Lane TJ? remaja asal Ohio yang baru berumur 17 tahun ini, pada 27 Februari 2012 lalu mengejutkan Amerika. Ia masuk ke kantin sekolahnya
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer