Rencana Australia Cabut Kewarganegaraan Teroris Dipertanyakan

"Kita baru saja mengalami dua peristiwa penting. Mengerikan melihat situasi di Bourke Street," kata Dutton kepada ABC.
"Saya kira prosesnya terlalu lama. Saya ingin ditangani lebih cepat. RUU kita itu sudah memadai. Kami akan mengajukannya ke parlemen," ujarnya.
Pimpinan komite parlemen dari faksi pemerintah dan wakilnya dari faksi oposisi mengeluarkan pernyataan bersama menolak desakan Mendagri tersebut.
Dorongan untuk mendeportasi orang asing yang dihukum karena kejahatan serius juga ditanggapi kritis oleh kalangan praktisi hukum.
Departemen Dalam Negeri menyatakan semua orang asing yang sedang ditahan dan ingin pulang ke negaranya, mereka akan dideportasi meskipun belum menghadapi persidangan di Australia.
Menanggapi hal itu, para jaksa negara bagian menyatakan keprihatinan mereka melalui surat yang ditujukan ke Depdagri.
"Seorang non-warga negara akan bisa menghindari peradilan pidana - pada setiap tahapan proses itu - hanya dengan meminta dideportasi..." demikian isi surat tersebut.
"Non-warga negara bisa saja ke Australia untuk tujuan khusus melakukan tindak pidana, sadar bahwa mereka akan kebal dari penuntutan dan konsekuensinya, dengan cara membuat permintaan deportasi," katanya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya