Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
Rencana pemerintah Australia untuk membatasi jumlah mahasiswa internasional yang bisa mendaftar mulai awal tahun depan tampaknya tidak akan terealisasi.
Alasannya karena pihak oposisi yang terdiri dari Partai Liberal, atau yang dikenal dengan Koalisi, dan Partai Hijau akan menentang rancangan undang-undang yang dianggap kontroversial tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Australia yang dikuasai Partai Buruh ingin menindak lembaga pendidikan abal-abal dengan membatasi jumlah mahasiswa internasional hanya 270.000 orang mulai tahun depan.
Partai Buruh juga ingin mengembalikan jumlah imigran sementara ke angka sebelum pandemi.
Namun Koalisi menentang RUU yang dianggapnya "kacau dan membingungkan", karena menteri pendidikan diberikan kekuasaan untuk menetapkan batasan jumlah mahasiswa internasional.
"Pembatasan yang diusulkan dalam RUU pendidikan di parlemen ini tidak akan menyentuh solusi masalah ini," bunyi pernyataan dari juru bicara Koalisi.
"Kami tidak dapat mendukung sesuatu yang hanya akan memperparah krisis yang dibuat pemerintah ini," katanya.
Baik Partai Liberal dan Partai Buruh ingin agar jumlah Net Overseas Migration dikurangi, termasuk jumlah mahasiswa internasional.
Apakah Australia masih akan membatasi jumlah pelajar internasional? Pihak oposisi di Australia mengumumkan akan menentang rancangan undang-undang yang diajukan pemerintah
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza
- Bea Cukai Palembang Lepas Ekspor Perdana 59,4 Ton Kopi ke Malaysia dan Australia
- Warga Indonesia di Los Angeles Harus Mengungsi Akibat Kebakaran