Rencana Bulog Salurkan Beras ke ASN Dinilai Berbahaya
BACA JUGA : Stok Bulog Aman untuk 7 Bulan, Semoga Harga Beras Tidak Naik
"Kalau 5 bulan, warnanya berubah dan tidak bagus. Sekarang beras yang mau dibagiin bagaimana kondisinya. Terus pegawai yang tinggal jauh seperti di Bogor, apa bisa bawa berasnya naik bis tidak mengganggu," kata dia.
Darori melanjutkan, pihaknya akan menanyakan kebijakan ini. Banyak aspek yang akan dibahas dengan pemerintah.
"Harus dipikirkan lah itu. Kami akan tanyakan dalam RDP dengan Bulog, kenapa begini. Kemudian apakah pemerintah sudah setuju dari mentri keuangan yang membayarkannya. Apakah Menkeu dan Bulog sudah sepakat," paparnya.
BACA JUGA : Beras Buruk di Bulog Harus Segera Dievaluasi
Sementara itu, peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman mengatakan, rencana kebijakan untuk menyalurkan beras Bulog kepada para ASN, dibutuhkan pertimbangan yang matang.
Menurutnya, jangan sampai kebijakan itu nantinya justru memberikan dampak kepada lesunya perdagangan di pasaran, yang dapat menyebabkan menurunnya pendapatan para pedagang. Apalagi mengingat, jumlag ASN di Indonesia tidaklah sedikit.
"Misalkan nanti diberikan secara gratis kepada PNS, artinya jumlah permintaan beras di pasaran bisa menurun. Selain itu, biaya penyalurannya seperti apa, juga harus dipertimbangkan," ungkap Ilman.
Menko Perekonomian tengah mencari cara yang terbaik agar stok beras impor yang saat ini tertahan di sejumlah gudang Perum Bulog bisa tersalurkan ke masyarakat.
- Begini Penjelasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi soal Demurrage Beras Bulog
- Perum Bulog Punya 1,6 Juta Ton Cadangan Beras di Gudang, Tertinggi dalam 4 Tahun
- Pemalsuan Dokumen 2.000 Ton Beras Bulog di Sumut Terungkap, Nih Pelakunya
- Bulog Mengeklaim Stok Beras di Sumsel Aman Hingga 3 Bulan ke Depan
- Stok Beras Bulog di Sulut & Gorontalo Tersisa 19 Ribu Ton
- Mendag Zulhas Pastikan Stok Beras Bulog Banyak untuk Ramadan