Rencana BUMN Beli Lahan Ternak Sapi di Australia Tetap Jalan
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan bahwa rencana pembelian lahan ternak sapi di Australia tetap berjalan meski hubungan RI dengan negara Kanguru itu saat ini tengah memanas karena terungkapnya skandal penyadapan.
Bekas Dirut PLN ini mengingatkan bahwa proses bisnis dengan Australia tetap berjalan. "Kan sapi enggak disadap. Itu kan (yang disadap-red) pemerintah ke pemerintah, ini kan (beli lahan ternak sapi-red) proyek bisnis ke bisnis," ujar Dahlan usai menggelar rapat pimpinan (Rapim) BUMN di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/11).
Meski saat ini hubungan kedua negara tengah memanas, Dahlan berharap kejadian penyadapan tak merusak hubungan bisnis. "Negara antar negara boleh tegang, tapi sebaiknya bisnis harus tetap jalan. Misalnya mahasiswa yang di sana tetap harus belajar, bisnis juga harus tetap jalan. Proses bisnis sapi tetap jalan terus," terangnya.
Kendati begitu, pria asal Magetan ini menilai wajar bila pemerintah Indonesia marah dan berencana akan memutuskan hubungan kerjasama. "Memang politik harus begitu, harus dilawan itu Australia," tegas Dahlan.
Seperti diketahui, Dahlan Iskan telah menunjuk dua BUMN untuk membeli lahan ternak sapi di Australia yakni PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Menurut dia, jika tidak ada aral melintang, pada tahun ini Indonesia telah memiliki lahan ternak sapi di Australia. Dana yang dibutuhkan berkisar Rp 1 triliun - Rp 2 triliun untuk merealisasikan rencana tersebut.
Dahlan menyatakan Australia menjadi tempat yang strategis dan cocok untuk pemeliharaan anakan sapi karena biayanya yang murah. Sementara itu, untuk penggemukan sapi itu nanti dilakukan di Indonesia.
Sementara itu terkait pembagian kerja dua BUMN itu, kata Dahlan, PT Pupuk Indonesia akan membeli lahan skala besar sekitar 1 juta hektare. Sedangkan RNI akan membeli lahan skala intensif atau lebih kecil. (chi/jpnn)