Rencana Jokowi Beli Kembali Indosat Disebut Angan-angan
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komuisi I DPR RI, Tantowi Yahya menyebut rencana capres Joko Widodo (Jokowi) membeli kembali satelit Indosat yang dijual Megawati Soekarnoputri saat jadi presiden hanya angan-angan.
Bahwa dalam perjanjian jual beli satelit tersebut ada klausal yang menyebut sahamnya bisa dibeli kembali (buyback), sebagaimana diungkapkan Jokowi saat Debat Capres lalu, itu ternyata tidak ada dalam sales and purchase agreement (SPA) penjualan satelit itu.
"Itu di jual tahun 2002 pada saat krisis sudah lewat, kemudian buyback itu sebenernya tidak ada (dalam perjanjian). Bukan gak bisa (dibeli lagi), tapi gak ada klausal itu, kita sudah periksa itu," kata Tantowi di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (24/6).
Satelit Indonesia dibeli oleh perusahaan Singapura. Namun, saat ini sudah dijual lagi ke Qatar dan harga jualnya sudah selangit jika ingin dibeli kembali.
"Nah duitnya dari mana? (mau beli lagi). Jadi itu hanya angan-angan. Kemudian yang punya ini negara kaya, yang gak penting-penting banget jual itu. Bagaimana caranya kita beli itu," jelasnya.
Yang terpenting lagi, tambah wasekjen DPP Golkar yang kini jadi juru bicara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu, dalam kondisi apapun industri strategis seperti satelit itu tidak bisa dijual karena itu menyangkut kedaulatan.
"Ya dampak kita bocor di intip oleh Amerika, disadap oleh Australia itu karena satelit bukan milik kita lagi. Sekarang kebayang gak satelit asing motret Indonesia setiap detik, dan bukan punya kita," tandasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komuisi I DPR RI, Tantowi Yahya menyebut rencana capres Joko Widodo (Jokowi) membeli kembali satelit Indosat yang dijual Megawati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO