Rencana Kenaikan BBM, Harga Sayuran Naik Duluan
Minggu, 11 Maret 2012 – 03:26 WIB
Ia berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk meredam dampak dari diberlakukannya kenaikan harga BBM terutama bagi masyarakat kecil. Menurutnya, kenaikan itu tentu akan mengakibatkan harga-harga lainnya juga naik dan akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. “Seperti kenaikan sekarang ini saja sudah jadi pembelinya berkurang,” tandasnya.
Ditempat yang sama, Sumardji (53) salahsatu penjual sayuran di pasar tradisional Rawa Indah ini pun mengaku, jika harga sayuran saat ini mulai mengalami kenaikan berkisar Rp 1.000, terutama cabai karena pengaruh pasokan dan cuaca buruk sehingga hasil berkurang, sekarang akan ditambah kenaikan BBM.
Kenaikan ini terbilang wajar, apalagi sayuran yang dipasarkan di Bontang berasal dari luar Bontang. Terdekat adalah berasal dari hasil pertanian di jalan poros Bontang-Samarinda.
“Otomati s sesuai mekanisme pasar harga sayuran akan naik karena tambah biasa trasportasi,” ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (10/3).
Sumardji mengatakan selama ini pasokan sayur mayur seperti kol, kobis, tomat, wortel, selada, kentang, dan lain-lain didatangkan dari luar Bontang, sehingga harga juga sangat memperhitungkan ongkos transportasi. Sedangkan pasokan sayur dari Bontang sangat terbatas pada beberapa komoditas holtikultura saja seperti cabai dan bawang merah juga dikenakan biaya distribusi namun tidak sebesar biaya angkutan barang dari luar kota.
BONTANG - Harga beberapa jenis sayuran di pasar tradisional mulai mengalami kenaikan akibat rencana kenaikan BBM. Seperti di Pasar Rawa Indah Kelurahan
BERITA TERKAIT
- Bank Mandiri Buktikan Komitmen Menyukseskan 3 Juta Rumah Dengan Jadi Penyalur FLPP
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- IDSurvey Buka Kantor Cabang di Singapura
- Targetkan Green Growth, Ini 3 Proyek Kolaborasi dari SCG di ESG Symposium 2024
- Transformasi Digital, DPLK BNI Luncurkan Website Baru dengan Fitur Inovatif dan Menarik