Rencana Kenaikan Harga BBM Bikin Rupiah Hari Ini Ambyar
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 53 point dilevel Rp 14.891.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi makin mencuat.
Pasalnya, tingginya harga minyak dunia telah mendorong meningkatnya gap harga keekonomian dan harga jual Pertalite hingga Solar sehingga berdampak pada kenaikan subsidi BBM dan kompensasi energi di APBN 2022.
Sebelumnya, DPR RI telah sepakat untuk menambah anggaran subsidi BBM dan kompensasi energi sebesar Rp 502 triliun sesuai usulan pemerintah.
"Namun, penyaluran BBM bersubsidi tidak tepat sasaran sehingga gelontoran subsidi tidak optimal. Badan Anggaran (Banggar) kemudian menyarankan agar Jokowi untuk menaikkan harga BBM dua kali tahun ini," ujar Ibrahim, Senin (22/8).
Lebih lanjut, harga BBM bisa terjaga di tengah tingginya harga komoditas global maka pemerintah akan memperhatikan sejumlah indikator untuk mengukur kecukupan anggaran subsidi energi untuk menjaga stabilitas harga.
"Jika harga Pertalite dinaikkan maka inflasi kemungkinan akan melesat. Saat inflasi semakin meninggi nilai tukar mata uang semakin tergerus, rupiah akan tertekan," ungkap Ibrahim
Selain itu, Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan kebijakan moneter Selasa besok juga akan mempengaruhi pergerakan rupiah.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 53 point dilevel Rp 14.891.
- Layani Energi ke Pelosok Negeri, Pertamina Tambah Penyalur 40 BBM Satu Harga
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin
- Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Fuel-Marking SICPA Solusi Efektif Deteksi Kebocoran dalam Bisnis BBM