Rencana Menjual Masjid Bersejarah Ditentang

Rencana Menjual Masjid Bersejarah Ditentang
Rencana Menjual Masjid Bersejarah Ditentang

Terpisah, mantan aktivis DKM Masjid Teja Suar, Dr H Agus Alwafier By MM dalam siaran persnya kemarin mengatakan, kalau memang benar Masjid Teja Suar dijual, maka itu sudah sangat keterlaluan dan bisa jadi berita sedunia. Dia pun menjamin umat Islam tidak akan rela.

Masjid Teja Suar, kata Agus Alwafier, sudah menjadi trade mark umat Islam di Cirebon. Bahkan antara tahun 1986-an masjid itu menjadi tujuan kelompok masyarakat tertentu di wilayah Ciayumajakuning. Saat itu, masyarakat banyak yang fanatik untuk salat Jum"at di masjid Teja Suar.

Dirinya bahkan tidak yakin kalau masjid Teja Suar dijual oleh H Saelan dan keluarganya. Apalagi keluarga besar H Saelan adalah binaan Buya Hamka dan dekat sekali dengan Buya Hamka. H Saelan pun memiliki lembaga pendidikan Al Azhar di Kemang. Ini artinya H Saelan sudah paham tentang Islam dan jiwa muslim.

Masjid Teja Suar, lanjut doktor jebolan Universitas Borobudur itu, sudah menjadi milik umat Islam. Jadi, kalau tiba-tiba dijual, akan mengundang kemarahan umat Islam. "Selayaknya ditawarkan dulu kepada DKM. Dan DKM segera cari solusi. Menjual masjid dan menjadikan masjid sebagai mal, sama dengan penghinaan terhadap umat Islam. Hati-hati jangan gegabah. Kita umat Islam harus mempertahankannya!" tegas dia.

Kalaupun  tanah itu dijual, menurut Agus, sebenarnya boleh saja sekalipun sepertinya tak pantas keluarga H Saelan menjual tanah yang ada masjidnya. Pihaknya juga ingin menyampaikan informasi kepada pengurus Al Azhar pusat atas kabar penjualan masjid Teja Suar.

"Kalau memang Saelan secara sadar menjual masjid, maka harus diingatkan terutama oleh orang-orang dekatnya. Kedua, kalau sampai masjid dibongkar, justru itu akan terjadi kondisi tak kondusif dan bisa jadi isu SARA. Sebab kalau yang beli itu orang Islam, maka tak mungkin tega membongkar masjid, karena sama dengan bunuh diri secara agama. Dan yakin bisnis apapun tak kondusif. Dan apalagi jika yang beli non muslim, maka itu pemicu isu SARA di Cirebon. Ini dahsyat dan harus dihindari," ucapnya.

Heboh informasi penjualan masjid Teja Suar ini, membuat kalangan masyarakat ramai berkunjung. Kemarin, jamaah salat Jumat terlihat penuh memadati masjid yang persis tepat di depan Kantor PLN UPJ Cirebon. Bahkan, dari pejabat Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon juga terlihat. Salah satu kepala dinas Kota Cirebon juga turut serta menunaikan salat Jumat di masjid yang dulunya diresmikan Buya Hamka.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kabupaten Cirebon, H Zein didampingi Drs H Sambas mengaku sengaja datang ke Masjid Teja Suar untuk melaksanakan salat Jumat, sekaligus berniat bertemu dengan DKM masjid. Apalagi di media massa, muncul pemberitaan masjid ini dijual kepada pengusaha dan akan beralih fungsi menjadi showroom.

CIREBON--Mencuatnya berita penjualan Masjid Teja Suar yang berlokasi di Jl Tuparev, Kabupaten Cirebon mengundang keprihatinan banyak pihak. Kepala

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News