Rencana Merger INKA-KAI Dinilai Kurang Tepat

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo meminta agar pemerintah melakukan kajian terdahulu terkait rencana merger atau proses penyatuan dua perusahaan PT INKA ke PT KAI.
Menurut Agus, rencana tersebut kurang tepat untuk dilakukan.
"(Pemerintah) lakukan studi yang cermat dan laksanakan kajian secara mendalam dan untuk studinyan ya pilih lembaga yang kompeten," kata Agus.
Agus menegaskan dirinya tidak setuju atas rencana Menneg BUMN untuk merger PT KAI dengan PT INKA.
"Bisa hancur dua duanya, sekarang PT KAI yang zaman Pak Jonan, (Menhub, 2014-2016, red) bagus sekarang merosot lagi kinerjanya bahkan kembang kempis lagi karena disuruh ngurus yang lain-lain yang tidak ada urusannya dengan PT KAI. Sekarang kan PT KAI disuruh ngurus LRT, ngurus KCIC, hingga kondisinya sekarang turun lagi," papar Agus.
Menurut Agus, pemerintahan sekarang memang rajin melakukan merger perusahaan negara yang pada akhirnya kinerjanya juga masih belum teruji.
Karena itu, terkait rencana merger KAI dan INKA ini, dirinya tidak setuju.
Terpisah, pengamat transportasi dari MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Djoko Setiowarno mengatakan, PT INKA, saat ini sedang mengalami perkembangan yang cukup bagus.
Pemerintahan sekarang memang rajin melakukan merger perusahaan negara yang pada akhirnya kinerjanya juga masih belum teruji.
- KAI Logistik Raih Indonesia Digital Sustainability Awards 2025
- Jaga Keandalan Operasional, LRT Jabodebek Rutin Lakukan Perawatan Persinyalan
- Tekan Angka Kecelakaan, Pemprov Sumsel Aktifkan Kembali Kereta Api Mahasiswa
- KAI Daop 4 Semarang Pastikan Efisiensi Tak Ganggu Operasional Kereta Api
- Kecelakaan Truk Tabrak Kereta Api di Jember, 1 Tewas
- KAI Catat 16.653 Tiket Mudik Lebaran 2025 Sudah Terjual