Rencana Penambahan Jam Belajar SD Masih Digodok
Jam Belajar SD di Negara Maju Empat Jam Lebih Banyak Dari Indonesia
Kamis, 20 September 2012 – 04:48 WIB
Merujuk pada pola pendidikan di negara-negara yang sistem pendidikan sudah maju, rata-rata jam belajarnya lebih banyak empat jam per hari dibandingkan dengan di Indonesia. "Itu adalah contoh kasus di negara-negara yang pendidikan maju secara progresif," kata dia.
Baca Juga:
Wacara penambahan jam belajar siswa SD ini tidak terlepas dari rencana Kemendikbud mengganti kurikulum yang sudah ada. Seperti diketahui, kurikulum pendidikan saat ini bernama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemerintah menargetkan kurikulum pendidikan yang baru ini keluar akhir tahun ini. Sehingga bisa dijalankan pada tahun ajaran baru 2013-2014 nanti.
Di bagian lain, Mendikbud Mohammad Nuh meminta masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak usia SD tidak perlu risau. Dia menjamin jika penambahan jam belajar ini tidak akan menimbulkan beban psikologi kepada para siswa. Nuh menjamin demikian karena penambahan jam belajar ini tidak semata-mata dalam bentuk pengajaran di dalam kelas seperti pada umumnya.
Lebih dari itu, penambahan jam belajar ini bisa berupa diskusi, menontot video-video pendidikan, kegiatan ekstrakurikuler serta kegiatan keagamaan dan sejenisnya. "Intinya penambahan jam belajar ini bukan berarti harus ada penambahan jam untuk tatap muka di dalam kelas. Intinya kita jamin bukan menambah beban belajar formal," tutur menteri asal Surabaya itu.
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memang menggulirkan wacana ingin menambah jam belajar siswa SD. Tetapi sampai saat
BERITA TERKAIT
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer