Rencana Prabowo Optimalkan Pajak di Program Makan Gratis Mengancam Pembangunan IKN
Pertama, kubu Prabowo harus menutup kebocoran penerimaan pajak termasuk menuntaskan kasus skandal pajak Rp 349 triliun.
Kedua, menutup celah kebocoran pajak dari pertambangan dan perkebunan ilegal. Ketiga, meningkatkan penerimaan pajak perusahaan digital atau over the top.
"Keempat, reformasi pajak kekayaan untuk 20 persen individu terkaya di Indonesia. Kelima, windfall profit tax atau pajak anomali harga komoditas dan pajak produksi batu bara," kata dia.
Dia pun mengingatkan kembali jika makan siang gratis itu dipaksakan, maka banyak masyarakat yang akan protes karena terdampak pengalokasiaan anggaran.
"Sementara jika penerimaan pajak didorong secara tidak tepat maka pengusaha dan masyarakat pasti akan protes, misalnya dengan menaikan PPN itu blunder ke ekonomi (nasional)," kata dia.
Sebelumnya Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Panji Irawan menyampaikan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan mengoptimalkan penerimaan negara utamanya dari pajak untuk membiayai program makanan dan susu gratis.
“Pak Prabowo has a dream mau ngasih makanan dan susu kepada anak kecil, dan ibu hamil. Tentu saja itu perlu biaya, kami sudah menghitung, jadi memang angkanya bisa mencapai mungkin ratusan triliun rupiah,” kata Panji dalam Debat Tim Capres bertajuk “Arah dan Wajah Pasar Modal Indonesia 2024”, di Grha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis.
Dengan demikian, terdapat satu program prioritas yang telah disiapkan pasangan Prabowo-Gibran yaitu penyempurnaan sistem penerimaan negara dengan membentuk Badan Penerimaan Negara (BPN).
Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira menilai program makan siang ala Prabowo-Gibran tidak baik bagi pembangunan ketika dipaksakan.
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Putusan MK Perkuat Kewenangan KPK Jadi Harapan Baru Pemerintahan Prabowo Berantas Korupsi
- Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP Gegara Membangkang & Temui Jokowi Saat Pilkada 2024
- Best Outlook 2025, Prof. Widodo Sebut Strategi Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG