Rencana Proyek MRT di Jakarta, Serius Nggak sih?
Rabu, 23 Maret 2011 – 06:26 WIB
JAKARTA – Rencana pembangunan mass rapid transit (MRT) di Jakarta yang digagas sejak 2005 hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda signifikan bakal diwujudkan. Ketika Jepang dilanda bencana gempa dan tsunami, banyak yang khawatir proyek MRT tak akan terwujud. "Tentunya pinjaman itu akan secara bertahap. Setidaknya saya ingin katakan, sampai kami ingin membangun kostruksinya pun kami sudah aman. Saya kira secara keseluruhan nanti aman, setidaknya agreement-nya sudah ada," kata Deputi Gubernur DKI Bidang Transportasi Sutanto Soehodo dalam diskusi Problematika dan Solusi Efektif Mengatasi Kemacetan Jakarta di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).
Maklum, di antara 144,322 miliar yen anggaran yang dibutuhkan untuk membangun megaproyek itu, sekitar 120,017 miliar yen dipinjam dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dengan skema special term for economic partnership. Sisanya dibiayai APBN dan APBD.
Baca Juga:
Dari kesanggupan sekitar 120 miliar yen itu, baru sedikit yang telah dikucurkan JICA. Di antaranya, 1,869 miliar yen pada 28 November 2006 dan 48,150 miliar yen pada 31 Maret 2009. Berarti, dana yang telah diterima pemerintah Indonesia baru 50 miliar yen. Masih ada 71,867 miliar yen yang tertunda. Lalu, apakah Jepang akan melanjutkan komitmennya.
Baca Juga:
JAKARTA – Rencana pembangunan mass rapid transit (MRT) di Jakarta yang digagas sejak 2005 hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda signifikan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS