Rendah, Kesadaran Masyarakat akan Keselamatan Berkendara
Selasa, 16 Juni 2009 – 21:24 WIB
JAKARTA - Kadar kesadaran masyarakat akan pentingnya berkendara aman dan selamat juga masih relatif sangat rendah. Ini merupakan bukti bahwa komitmen bersama untuk bertanggungjawab terhadap keselamatan jalan di negara ini masih belum terbangun secara optimal.
"Hingga saat ini, belum ada budaya yang kuat dan menyeluruh di dalam diri masyarakat kita, bahwa keselamatan adalah tanggungjawab setiap individu. Karena itulah, seiring dengan pertumbuhan jumlah kenderaan ke depan, kecenderungan meningkatnya angka kecelakaan masih tetap tinggi," ujar Ketua Global Road Safety Patnership (GRSP) Indonesia, Giri Suseno, dalam jumpa pers Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan (PNKTJ) 2009, Selasa (16/6).
Giri mengatakan bahwa belum adanya data mutakhir yang senada antar instansi terkait tentang jumlah kecelakaan dan korban-korbannya, juga menjadi salah satu indikator dari belum optimalnya koordinasi dan perhatian terhadap keselamatan jalan. Padahal menurutnya, keberadaan data tersebut menjadi sangat penting untuk digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan kualitas pengamanan dan keselamatan transportasi jalan, guna menekan angka kecelakaan di masa mendatang.
"Hingga saat ini, belum ada data yang akurat tentang angka kecelakaan dan jumlah korban. Misalnya, data tentang jumlah korban meninggal selama kurun waktu tertentu yang dimiliki kepolisian, rumah sakit, atau Jasa Raharja, tidak pernah ada yang sama," ungkapnya. (lev/JPNN)
JAKARTA - Kadar kesadaran masyarakat akan pentingnya berkendara aman dan selamat juga masih relatif sangat rendah. Ini merupakan bukti bahwa komitmen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri