Rendy Ahmad dan Simponi, Juara II Kompetisi Musik Antikorupsi Sedunia

Siapkan Baju Munir untuk Pentas di Brasil

Rendy Ahmad dan Simponi, Juara II Kompetisi Musik Antikorupsi Sedunia
Rendi Ahmad (dua dari kanan) bersama grup anggota SIMPONI. Foto : SIMPONI for Jawa Pos
Orasinya tersebut sempat dimuat di beberapa media massa beberapa waktu lalu. Agar semangat antikorupsi yang terkandung di dalamnya kian luas menyebar, Vonis pun dibuatkan klip video yang digarap Dandhy D. Laksono bersama kru Wacthdoc. Klip itu mengontraskan generasi muda zaman prakemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Trimurti, Tan Malaka, dan lain-lain dengan politisi muda era kiwari semacam Angelina Sondakh, M. Nazaruddin, dan Gayus Tambunan.

Kalau Soekarno dkk rela dibui demi memperjuangkan kemerdekaan, Gayus cs masuk penjara karena terjerat kasus korupsi. Klip tersebut lantas diunggah ke YouTube per 21 Juli 2012. Klip tersebut tercatat sudah ditonton lebih dari 5 ribu kali. Sambutan publik itu membuat Rendy dan Gamulya bungah. Apalagi, mereka juga mendapat banyak dukungan yang disampaikan melalui media sosial Facebook dan Twitter.

"Kemenangan ini hanya bonus, sebab kami bermusik bukan menjuarai kompetisi. Harapan terbesar kami adalah lagu ini bisa didengar masyarakat, pemerintah, anggota DPR, atau bahkan koruptor. Mudah-mudahan, teriakan kami yang masih muda-muda ini bisa membantu perjuangan gerakan antikorupsi," ujar Gamulya.

Sebagai hadiah atas posisi runner-up yang mereka raih, JMI Foundation, World Bank Institute, dan the Global Youth Anti-Corruption Youth Network sebagai pemrakarsa ajang Fair Play 2012: Anti Corruption Music Competition mengundang Simponi dan dua pemenang lain untuk pentas secara live di Forum Voice Against Corruption dan Konferensi Antikorupsi Internasional di Kota Brasilia, Brasil, 10 November mendatang.

Bagi Rendy Ahmad dan rekan-rekannya di Simponi, cara paling efektif memberantas korupsi adalah dengan menanamkan semangat antikorupsi di kalangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News