Renegosiasi Gas Harus Diprioritaskan
Kamis, 08 Desember 2011 – 09:25 WIB
![Renegosiasi Gas Harus Diprioritaskan](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Renegosiasi Gas Harus Diprioritaskan
JAKARTA – Kalangan anggota Komisi VII DPR mendukung rencana renegosiasi harga gas baik ke pembeli domestik maupun ekspor. Salah satunya anggota Komisi VII DPR, Satya Yudha. Menurutnya, menaikkan harga gas akan meningkatkan penerimaan negara. "Kami mendukung," katanya. Padahal, idealnya sekitar antara 6-8 dolar AS per MMBTU. Demikian pula harga pembelian industri dari PGN rata-rata hanya 6,3 dolar AS per MMBTU dari seharusnya tujuh dolar per MMBTU. Namun demikian, Satya meminta agar kenaikan harga dibarengi dengan kepastian pasokannya.
Senada dikemukakan anggota Komisi VII DPR lainnya, Bobby Rizaldi. Dia mencontohkan, harga ekspor gas ke Tiongkok dan Korea Selatan masih USD 3,8 per MMBTU. Sementara, saat yang sama, pabrik pupuk domestik yang terancam ditutup karena ketiadaan gas, padahal mampu membeli USD 7 per MMBTU.
Baca Juga:
Satya menambahkan, prioritas renegosiasi kontrak gas untuk kontrak yang sudah lebih dari 10 tahun. Dalam setiap kontrak baru, mesti dimasukkan klausul yang memungkinkan renegosiasi dan eskalasi harga. Satya mengatakan, saat ini, harga pembelian gas PT PGN Tbk (Persero) dari produsen dalam negeri masih ada di bawah tiga dolar AS per juta british thermal unit (MMBTU).
Baca Juga:
JAKARTA – Kalangan anggota Komisi VII DPR mendukung rencana renegosiasi harga gas baik ke pembeli domestik maupun ekspor. Salah satunya
BERITA TERKAIT
- ASPEBINDO Nilai Pembatalan Konsesi Tambang untuk Kampus Sudah Tepat
- Akademisi Dorong Pemerintah Sosialisasi Tata Kelola LPG 3 Kilogram Lebih Masif
- Wartsila Meluncurkan Mesin Terbaru 46YS, Lebih Efisien & Berkelanjutan
- Hadir di Apotek K-24, Ovisure Gold Jamin Keamanan & Kemudahan Akses Konsumen
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Pertamina NRE Beber Manfaat Perdagangan Karbon di Forum Ini, Apa Saja? Simak ya