Reni Astuti Minta Pemkot Surabaya Memperhatikan Nasib Anak Yatim Terdampak Pandemi Covid-19
jpnn.com, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, Reni Astuti meminta Pemerintah Kota Surabaya memperhatikan nasib anak yatim/piatu yang terdampak pandemi Covid-19.
Permintaan itu disampaikan pimpinan DPRD setelah Kota Surabaya kembali menyandang predikat sebagai Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama Tahun 2021.
Predikat itu diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
"Saya apresiasi raihan ini. Namun, yang perlu diperkuat adalah bagaimana di masa pandemi ini, pemkot juga terdepan dalam memberikan perhatian dan kepedulian terhadap anak-anak di Kota Surabaya," kata Reni Astuti di Surabaya, Jumat (30/7),
Reni menjelaskan capaian yang diterima Kota Surabaya keempat kalinya itu menjadi tanggung jawab besar bagi Pemkot Surabaya dalam memenuhi hak-hak anak di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Menurut Reni, beberapa hal sudah dilakukan di antaranya terkait dengan vaksinasi untuk anak.
Kemudian, menyediakan program beasiswa bagi pelajar maupun mahasiswa, utamanya mereka yang memiliki prestasi di berbagai bidang.
Selain itu, pimpinan DPRD ini juga menyoroti hal yang perlu menjadi perhatian lainnya.
Kota Surabaya kembali menyandang predikat Kota Layak Anak (KLA Kategori Utama Tahun 2021 dari Kementerian PPPA. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengingatkan Pemkot Surabaya memperhatikan nasib anak yatim/piatu yang terdampak pandemi Covid-19.
- KAI Properti Menyambut 2025 dengan Doa dan Berbagi
- Polres Pelalawan Gelar Doa Bersama Anak Yatim dan Hafiz Al-Qur’an
- HUT ke-67, Pertamina Berikan Santunan kepada 35.886 Anak Yatim
- DPRD Pertanyakan Pemberian Nama RSUD Surabaya, Pemkot Diminta Beri Penjelasan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Program Share to Care Dupoin Hadirkan Senyum Anak Yatim di Jakarta