Reni Astuti Minta Pemkot Surabaya Memperhatikan Nasib Anak Yatim Terdampak Pandemi Covid-19

Reni mendorong pemkot dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya agar segera mendata anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia di masa pandemi, karena anak yatim/ piatu/ yatim piatu makin banyak dan perlu segera diperhatikan.
Menurut dia, makin banyak anak-anak membutuhkan pendampingan pada sisi pembiayaan pendidikan, serta terkait ketahanan kesehatannya. “Kemudian, yang penting juga adalah memperhatikan tumbuh kembang mereka baik secara fisik atau psikis," katanya.
Reni pun meminta DP5A segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan terkait persoalan tersebut.
Dia mengingatkan jangan sampai anak-anak Surabaya ada yang terlantar.
Oleh karena itu, lanjut Reni, harus dipastikan betul dan di sini peran Pemkot sebagai pihak yang terdepan dan utama dalam menjamin hak-hak anak.
Lebih lanjut Reni juga mengapresiasi tindakan sejumlah lembaga sosial maupun kelompok masyarakat yang memberikan perhatian besar kepada anak-anak yang ditinggal orang tuanya karena wafat di masa pandemi ini.
Keberadaan pihak-pihak ini turut memberikan bantuan dan kepedulian terhadap nasib anak-anak.
Namun demikian, lanjut dia, tetap tanggung jawab utama berada pada pemkot.
Kota Surabaya kembali menyandang predikat Kota Layak Anak (KLA Kategori Utama Tahun 2021 dari Kementerian PPPA. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengingatkan Pemkot Surabaya memperhatikan nasib anak yatim/piatu yang terdampak pandemi Covid-19.
- Tebar Kebaikan Ramadan, Agung Sedayu Group Gelar Buka Puasa Bersama 1.000 Anak Yatim di PIK 2
- Pererat Silaturahmi Antarstaf, FOKUS DPD RI Gelar Buka Puasa Bersama
- BMH Salurkan Bantuan Pendidikan bagi Anak Yatim Berpretasi
- DPP Bapera Tebar Santunan 20 Ribu Anak Yatim di Jakarta Pekan Depan
- PNM Berbagi Keceriaan Bersama Anak Yatim di Seluruh Indonesia
- Bank Mandiri Gelar Buka Puasa dan Bagikan Santunan 350 Anak Yatim