Renminbi Jadi Mata Uang Global
Kamis, 11 Oktober 2012 – 08:15 WIB
JAKARTA--Superioritas trio dolar Amerika Serikat (USD), Euro (EUR), dan Poundsterling (GBP) sebagai mata uang global kini mulai digoyang. Adalah Renminbi (RMB), mata uang Tiongkok, yang kini siap merangsek sebagai kekuatan baru di perdagangan internasional. Para pebisnis, termasuk di Indonesia, kini harus mulai bersiap." Regional Head of Global Trade and Receivables Finance HSBC Asia Pacific Simon P. Constantinides mengatakan, sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia, peran Tiongkok dalam perdagangan global akan meningkat.
"Dalam hitungan beberapa tahun lagi, RMB akan menjadi mata uang ke tiga yang paling banyak digunakan di perdagangan dunia, menggeser GBP. Urutan pertama masih USD dan kedua EUR," ujarnya dalam even "Internationalisation of Renminbi " Opportunities & Challenge" di Jakarta, Rabu (10/10).
Simon menyebut, pemerintah dan para pelaku usaha Tiongkok kini memang getol mendorong menggunaan RMB dalam perdagangan internasional. Sebagai gambaran, pada 2010, settlement perdagangan internasional Tiongkok yang tercatat di Hongkong sebesar RMB 369 miliar. "Pada 2011, nilainya naik lipat lima menjadi RMB 3,7 triliun," katanya. Sebagai gambaran, saat ini nilai tukar RMB 1 sama dengan Rp 1.500an.
Baca Juga:
Menurut Simon, nilai perdagangan internasional Tiongkok yang menggunakan RMB akan terus naik. Bahkan, HSBC memproyeksi, dalam kurun 2013-2015, sekitar USD 2 triliun atau separo dari total perdagangan Tiongkok dengan negara emerging market akan dilakukan dalam mata uang RMB. "Tentu, Indonesia termasuk di dalamnya," ucapnya.