Rente Yes, Ideologi No
Sabtu, 16 Juli 2011 – 00:16 WIB
Bahkan, ada gubernur, bupati dan walikota menjadi ketua parpol di daerah. Ada pula “kutu loncat” dari satu partai ke partai lain. Advokat terkenal mudah masuk jajaran pengurus partai. Juga para pengusaha yang motifnya hanya sekedar meraih koneksi dan memperlancar bisnisnya.
Zaman memang sudah berubah. Pertimbangan ideology untuk memasuki satu partai tak lagi dominant. Apalagi jika dicermati antara satu partai dengan lainnya, setidaknya dengan melihat ekspresi politiknya, perbedaan ideology antarpartai nyaris tipis saja.
Tak heran jika koalisi antarpartai, baik dalam mencalonkan presiden, gubernur, walikota dan bupati sangat lentur. Siapa saja boleh berkoalisi dengan siapa, dan pertimbangannya hanya untuk merebut kekuasaan. Koalisi itu bahkan berbeda-beda antardaerah yang semakin meneguhkan bahwa politik kepentingan menjadi nomor satu, dan ideology tak lagi masuk hitungan.
Jika mau disederhanakan, partai bisa diandaikan kenderaan untuk mencapai tujuan. Kini naik kenderaan Anu, besok naik kenderaan lain pula. Yang penting bisa menjadi pengurus di pusat dan daerah, dan peluang menjadi anggota DPRD-DPR, bahkan anggota cabinet.