Repdem Desak Presiden Prabowo Pecat Menteri Yandri
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi atau REPDEM Wanto Sugito berharap ketegasan Presiden RI Prabowo Subianto setelah heboh surat yang diterbitkan Menteri Desa dan Daerah Tertinggal RI Yandri Susanto.
Menurut Wanto, Prabowo tidak perlu menunggu 100 hari untuk mengevaluasi Yandri, bahkan mereshuffle menteri yang diduga melakukan penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power.
"Tidak perlu 100 hari untuk dievaluasi oleh Presiden saat ini, reshuffle bisa saja dilakukan pekan depan sebagai pesan politik bahwa pembantu presiden harus menjaga integritas apalagi momentum pilkada seperti sekarang," kata dia melalui layanan pesan, Selasa (22/10).
Sebelumnya, heboh potongan gambar sebuah surat yang diunggah pakar hukum tata negara Mahfud Md di X akunnya, Selasa ini.
Mahfud mengunggah sebuah surat berkop Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Republik Indonesia tertanggal 21 Oktober 2024.
Diketahui, surat itu ditandatangani sang menteri Yandri Susanto yang baru dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih.
Isi surat itu ialah mengundang para kepala desa, sekretaris desa, para ketua RW, para ketua RT, dan kader PKK serta posyandu untuk menghadiri haul kedua ibunda Yandri, Biasmwati.
Tampak dalam surat berkop Menteri Desa dan Daerah Tertinggal itu tertulis undangan hadir acara haul di Ponpes BAI Mahdi Sholeh Ma'mun, Kabupaten Serang, Banten, Selasa ini.
Ketua REPDEM Wanto Sugito meminta Presiden RI Prabowo Subianto bersikap tegas Menteri Desa dan Daerah Tertinggal RI Yandri Susanto
- Agustiar-Edy Siap Menjalankan Program Asta Cita Prabowo Demi Menyinkronkan Pembangunan Kalteng
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Begini Sikap Wakil DPR RI Ini soal Rencana PPN 12 Persen
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Kemendagri Bikin Acara Identitas Kependudukan Digital Sejalan dengan Asta Cita Prabowo