Repnas Sebut Pilpres Satu Putaran Beri Keuntungan Besar Bagi Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira mengatakan banyak keuntungan bagi Indonesia jika pemilihan presiden (Pilpres) berlangsung dalam satu putaran.
Pertama, dari segi perekonomian, pemerintah dapat menghemat anggaran negara sebesar Rp 17 triliun untuk KPU dan Rp 10 triliun untuk pendukung keamanan serta biaya-biaya lainnya.
Keuntungan ekonomi lainnya ialah dapat mencegah instabilitas politik dan kemandekan ekonomi, terutama dalam hal investasi.
"Tentunya ada banyak keuntungan dari pelaksanaan Pilpres satu putaran. Selain dari aspek fiskal yang saya sebut, manfaat lainnya ialah menghindari ketegangan ideologis yang dapat mempolitisasi agama," ucap Anggawira dalam keterangannya, Rabu (3/1).
Dengan berbagai keuntungan tersebut, ditambah keyakinan Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres 2024, Anggawira meyakini program pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat segera dilanjutkan sehingga menciptakan kontinuitas dalam perekonomian dan pembangunan nasional.
Meski demkian, Anggawira menyadari bahwa semua paslon menginginkan kemenangan satu putaran.
Namun, dia percaya bahwa Prabowo-Gibran sebagai opsi capres-cawapres yang paling realistis untuk mewujudkan menang satu putaran.
"Menurut data-data elektabilitas yang dilakukan sejumlah lembaga survei bahwa Prabowo-Gibran merupakan pasangan yang realistis untuk meraih kemenangan dalam satu putaran," kata dia.
Anggawira mengatakan banyak keuntungan bagi Indonesia jika pemilihan presiden (Pilpres) berlangsung dalam satu putaran.
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Soroti Pengendalian Polusi di Jabodetabek
- Serikat Pekerja NIBA ALI Gelar Family Gathering dan Syukuran Atas Pelantikan Prabowo-Gibran
- Layani Energi ke Pelosok Negeri, Pertamina Tambah Penyalur 40 BBM Satu Harga
- Kemenpora Pastikan Pembangunan Kepemudaan Selaras dengan Asta Cita Prabowo-Gibran
- Saleh Daulay: Awal Kepemimpinan Prabowo Dibuka dengan Harapan, Banyak yang Mendoakan
- Tantangan dan Harapan Terhadap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang Baru