Repot Jika Pahlawannya Banyak
Kamis, 01 Maret 2012 – 10:12 WIB
JAKARTA - Munculnya opsi tiga nama bandara baru pengganti bandara Polonia Medan yang terungkap dari seminar yang digelar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) bekerjasama dengan Pemkab Deliserdang, Selasa (28/2), ternyata mengundang perdebatan. Bagaimana jika bandara baru itu diberi nama dengan nama tokoh? Dijelaskan, memang akan muncul perdebatan panjang tatkala di daerah tersebut nama tokoh atau pahlawannya banyak. "Seperti Padang, di sana banyak pahlawannya, lantas kita namai Bandara Minangkabau saja. Di Lombok juga, kita namai Bandara Internasional Lombok," terangnya.
Bagaimana sebenarnya mekanisme pemberian nama bandara? Direktur Bandara, Kemenhub, Bambang Cahyono, menjelaskan, memang pemberian nama lebih berdasarkan usulan atau aspirasi yang berkembang di masyarakat setempat.
Baca Juga:
Usulan yang ada, lanjut Bambang, disalurkan ke DPRD Sumut. Lantas, nama yang disetujui dewan, dibawa Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, untuk disampaikan ke kemenhub. "Biasanya usulan nama satu, lantas kita menetapkan saja," ujar Bambang kepada JPNN.
Baca Juga:
JAKARTA - Munculnya opsi tiga nama bandara baru pengganti bandara Polonia Medan yang terungkap dari seminar yang digelar Majelis Adat Budaya Melayu
BERITA TERKAIT
- Persaingan Ketat Seleksi PPPK Tahap 2 di Semua Formasi, Lihat nih Datanya
- Pengurus TLCI Chapter #2 Riau Dikukuhkan, Bertekad Perluas Jangkauan & Perkuat Kegiatan Sosial
- Terpilih Jadi Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi Tampil Sangar
- Massa PP dan GRIB Jaya Nyaris Bentrok di Kampar, Brimob-TNI Turun Tangan Mediasi
- Bayt Mohammadi Gabungkan Spiritualitas dan Pemberdayaan Masyarakat
- Wouw, 2 Pejabat Lulus Seleksi PPPK 2024 Mengundurkan Diri