Repotnya Memamerkan Lukisan Raden Saleh di Galeri Nasional
Rayu Kolektor agar Mau Pinjamkan Koleksinya
Sabtu, 16 Juni 2012 – 00:01 WIB
Beruntung, pendiri Department of Southeast Asian Studies di Passau University, Jerman, tersebut sudah bisa memahami kultur orang Indonesia. Karena itu, dia menggunakan unggah-ungguh ala Indonesia untuk merayu kolektor lukisan Raden Saleh. Sebanyak 85 lukisan berhasil dikumpulkan dalam setahun. Kebanyakan milik kolektor Indonesia. Ada juga empat lukisan yang diterbangkan dari Jerman. Sedangkan 120 lukisan lainnya belum diketahui keberadaannya.
"Can you guarantee (bisakah kamu menggaransi)? Begitulah para kolektor meminta jaminan keselamatan lukisannya," papar dia.
Karena itu, pameran yang dibuka pada 3 Juni lalu tersebut pun dijaga amat ketat. Tim sekuriti dari Kedutaan Jerman di Indonesia serta pihak Istana Negara dan Galeri Nasional dilibatkan untuk menjaga lukisan-lukisan berharga miliaran rupiah tersebut. "Seluruh lukisan itu juga kami asuransikan. USD 10 million (setara Rp 93 miliar) for all painting," terangnya.
Menurut dia, wajar bila tanggungan asuransinya amat besar. Untuk lukisan Penangkapan Diponegoro saja, misalnya, kurator yang mengaku sudah 20 tahun mempelajari lukisan-lukisan Raden Saleh tersebut menaksir harganya saat ini menembus USD 3 juta atau Rp 27,9 miliar.
Pameran tunggal lukisan Raden Saleh di Galeri Nasional Jakarta pada 3"17 Juni 2012 membutuhkan biaya miliaran rupiah. Pameran pertama setelah
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala