Repotnya Mengikuti Forum Kelas Dunia di Kota Kecil Davos

McD pun Tak Ada, Terpaksa Diganjal Indomie

Repotnya Mengikuti Forum Kelas Dunia di Kota Kecil Davos
Repotnya Mengikuti Forum Kelas Dunia di Kota Kecil Davos

Di Bad Ragaz yang berjarak lebih dekat, sekitar 45 menit dari Davos, kamar suite ditawarkan USD 10.000 per malam. Memang, harga itu tergolong gila-gilaan untuk ukuran di Swiss sekalipun, tapi tetap laris bukan main.

 

Bisa dikatakan, Davos, khususnya pada acara World Economic Forum, sudah menjadi Makkah-nya para pendukung globalisasi maupun yang anti globalisasi. Tidak heran, pada WEF 2000, Davos pernah diserbu para demonstran anti globalisasi. Lantaran penjagaan yang sangat ketat, para demonstran tidak bisa mendekati kawasan Kongres Zentrum, tempat berlangsungnya acara.

Kekesalan mereka akhirnya ditumpahkan ke restoran cepat saji McDonald"s yang dihancurkan total. Sejak saat itu sampai hari ini, di Davos tidak ada lagi restoran cepat saji merek apa pun dari Amerika Serikat atau negara lain.

 

Acara WEF digagas Prof Klaus Schwab dari University of Geneva. Dia mula-mula mengundang sekitar 400 pebisnis Eropa dalam forum bincang-bincang bisnis yang dirancang dalam suasana yang informal dan rileks. Karena itulah, dipilih Kota Davos yang memang terkenal sejak dulu sebagai kota peristirahatan.

Presiden SBY akan menghadiri World Economic Forum (WEF) di Davos yang berlangsung mulai besok hingga 29 Januari mendatang. Bagaimana kondisi kota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News