Republik Islam Iran Haramkan Vaksin Amerika dan Inggris, Akhirnya Beli dari Negara Ini
jpnn.com, TEHERAN - Republik Islam Iran memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Sputnik V dari Rusia, serta berencana untuk mengimpor dan memproduksi sendiri vaksin tersebut, demikian keterangan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
"Vaksin Sputnik V pada hari kemarin telah didaftarkan dan disetujui oleh otoritas kesehatan kami," kata Zarif, dalam pertemuan dengan Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Selasa.
"Tidak lama lagi, kami berharap dapat membelinya, juga melakukan produksi bersama," kata Zarif menambahkan.
Sebelumnya pada bulan Januari ini, Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamanei--sebagai otoritas tertinggi negara itu--melarang pemerintah mengimpor vaksin dari Amerika Serikat dan Inggris, yang disebutnya mungkin akan menyebarkan infeksi ke negara-negara lain.
Sejauh ini Iran mencatat sebanyak 1,38 juta kasus dengan 57.560 kematian, berdasarkan data pemerintah per 26 Januari, namun telah terjadi penurunan kasus harian dalam beberapa pekan terakhir. (ant/dil/jpnn)
Sebagai negara yang miskin sekutu, Republik Islam Iran tak punya banyak pilihan ketika hendak mendatangkan vaksin COVID-19
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza