Republik Islam Iran: Kalahkan Dulu Amerika, Baru Virus Corona
jpnn.com, TEHRAN - Di saat dunia sibuk melawan virus corona, Republik Islam Iran masih saja sibuk dengan propaganda anti-Amerika Serikat. Bagi Tehran, kemenangan terhadap unilateralisme Amerika adalah kunci untuk mengalahkan virus corona.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dalam pesan video yang diterima ANTARA, Kamis (19/3). Dalam video tersebut dia mengajak dunia bersama-sama melakukan perlawanan terhadap Amerika.
"Kita semua bersama-sama. Untuk menghadapi virus corona, kita perlu bekerja sama lebih baik. Tetapi untuk sampai di sana, perang terhadap multilateralisme, kerja sama internasional, dan aturan hukum harus berakhir," ujar Menlu Iran Javad Zarif dalam pesan video yang diterima ANTARA, Kamis (19/3).
Pernyataan Menlu Javad Zarif ditujukan pada sanksi AS yang menghalangi Iran untuk memobilisasi semua sumber dayanya untuk memerangi virus corona.
Sejak keluar dari perjanjian nuklir multilateral 2015 dengan Iran pada Mei 2018, Presiden AS Donald Trump telah menjalankan apa yang disebutnya sebagai sanksi tekanan maksimum terhadap Teheran.
Sanksi Amerika menargetkan Iran dan mitra internasionalnya, termasuk negara-negara Eropa yang berusaha terlibat dalam perdagangan dengan Iran.
Sanksi sekunder disebut menargetkan perusahaan asing yang melakukan bisnis dengan Iran. Negara-negara yang terkena dampak, termasuk Tiongkok, mengatakan larangan itu melanggar kedaulatan mereka karena interaksi bilateral mereka dengan Iran ditargetkan oleh negara ketiga, yaitu AS.
"Negara saya adalah salah satu yang paling terpukul oleh virus corona, bahkan seperti negara-negara lain, kita sekarang belajar bagaimana cara menghadapinya dengan lebih baik, sebagian besar dari bahaya yang dihadapi Iran adalah karena pembatasan yang tidak adil yang dikenakan pada mereka oleh pemerintah Amerika Serikat," ujar Javad Zarif.
Di saat dunia sibuk melawan virus corona, Republik Islam Iran masih saja sibuk dengan propaganda anti-Amerika Serikat
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya