RepublikaN Makin Mantab Usung Sultan
Bakal Ulangi Fenomena Partai Demokrat-SBY pada Pemilu 2004
Selasa, 11 November 2008 – 20:48 WIB
Sementara Ketua Tim Pelangi Perubahan Sukardi Rinakit menyatakan, adanya kerisauan dan kegagalan dalam membangun optimisme publik membuat rakyat tidak punya tempat menyandarkan keresahannya. Hal itu memunculkan figur alternatif yang dianggap mampu mengatasi kondisi kritis.
Baca Juga:
Sukardi menambahkan, saat ini terjadi sentimen massa yang luar biasa dimana-mana. Apalagi, katanya, jarang ada partai yang memiliki tokoh yang luar biasa. "Bukan tidak mungkin fenomena yang dialami Partai Demokrat ketika memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan terulang saat Partai Republik Nusantara (RepublikaN) mengusung Sri Sultan," ulas Sukardi optimis.
Meski demikian Sukardi megakui, RepublikaN tentunya perlu melakukan koalisi dengan partai lain. Alasannya, bila Sultan tidak bisa maju melalui Golkar ataupun PDIP, maka Gubernur DIY itu akan maju lewat RepublikaN. "Kami terus berupaya membangun jaringan dengan membuat gerakan tertutup. Hasilnya, dalam berbagai survei, posisi Sultan terus menanjak. Strateginya, kita menggunakan sistem puting beliung untuk mencari tokoh yang pantas menjadi calon wakil presiden bagi Sultan," imbuhnya.
Dari sisi komunikasi politik, imbuh Sukardi, Sultan sangat menjual. "Sultan sudah jadi raja dan kekuasaannya seumur hidup. Ketika beliau mau jadi presiden, itu semata-mata ingin mengabdi pada rakyat dan bukan mengejar kekuasaan," tandas Sukardi.
JAKARTA – Pelan tapi pasti, keputusan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X untuk maju menjadi calon presiden (capres) mulai mendapat dukungan
BERITA TERKAIT
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Kabar Didik Melon yang Berjalan Kaki Jakarta-Boyolali, Dia Sudah di Karawang