Resep Khusus Agar Omzet UMK Naik 200 Persen
“Tersedia 9.000 sertifikat TKDN gratis untuk produk dengan nilai TKDN minimal 25 persen," ungkapnya.
Menurut Saifuddin satu perusahaan bisa mendapatkan hingga delapan sertifkat TKDN dan satu sertifikat yang difasilitasi bisa memuat produk yang jenis, bahan baku dan proses produksi yang sama meski dimensi yang berbeda.
"Kami berharap industri bisa memanfaatkan peluang besar ini sebaik mungkin," kata Saifuddin.
Saifuddin optimistis target 2024 bisa tercapai. Pada 2020 terjadi peningkatan 43 persenerusahaan yang mendaftar pengajuan sertifikt TKDN (444 perusahaan pada 2019 menjadi 636 perusahaan pada 2020).
"Untuk jenis produknya terjadi lonjakan tajam sebesar 84 persen pada 2020 dari hanya 493 produk pada 2019 menjadi 2.685 produk pada 2020," ujarnya.
Dari data tersebut, lanjut dia, tertulis saat ini sudah 4.076 produk yang sudah besertiifikasi TKDN di atas 40 persen (dari 7.318 produk, artinya sudah mencapai 56 persen) dari 19 kelompok produk/barang.
Saifuddin menambahkan Surveyor Indonesia terus melakukan upaya-upaya agar UMK semakin berkembang dan naik kelas serta dapat berdiri sendiri membantu meningkatkan perekonomian negara di masa pandemi.
"Sertifikat TKDN dan potensi besar mendapatkan proyek-proyek di pemerintahan dan BUMN lewat PaDi. Jadi, kenaikan omset 200 persen seharusnya bukan isapan jempol semata. Tinggal bagaimana UMK memanfaatkan peluang ini," tegas Saifuddin. (mcr10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Surveyor Indonesia memiliki resep khusus agar UMK mampu menaikkan omzet 200 persen di tengah pandemi.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Surveyor Indonesia Tinjau Area Kerja Pertamina Hulu Sanga Sanga Lewat Survei Udara