Resepnya, Pakai Bumbu Kualitas Nomor Satu
Jumat, 01 Maret 2013 – 08:17 WIB
Masalah itulah yang dihadapi Catharina Oehler, 39, pada awal-awal tinggal di Basel. Sebagai perempuan yang pintar memasak, membuat dan menikmati makanan penuh bumbu adalah obsesinya tiap hari. Namun, apa daya, kondisi sekitar yang tidak ada bahan bumbu penuh rasa dan makanan olahan yang sesuai selera membuat semua keinginan itu harus ditahan.
"Di sini kena biji cabai sebutir saja pada nggak tahan," ungkap Catharina yang saat ditemui sedang melayani pembeli masakannya di kedai makanan stan paviliun Indonesia di Muba 2013, Rabu (27/2).
Memang ada alternatif makan di kedai makanan Asia seperti kedai makanan Turki, Thailand, India, atau restoran Tiongkok. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan setiap hari. "Harganya mahal, lagian pedasnya tidak seenak makanan dari Indonesia," ungkapnya.
Untunglah, Andy Oehler, suami dan orang yang membuat Catharina rela pindah benua, dengan sabar meladeni kegusaran Catharina.
MENEMBUS pasar Eropa adalah idaman hampir setiap pengusaha. Namun, perempuan asal Kalibutuh, Surabaya, Catharina Oehler, mewujudkan impian itu sejak
BERITA TERKAIT
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
- Melihat dari Dekat Upaya Tanoto Foundation Membentuk Generasi Unggul di TSG 2024