Resesi Dongkrak Bisnis Esek-esek
Sabtu, 06 Februari 2010 – 01:10 WIB
RESESI ekonomi dunia sejak 2008 lalu banyak memukul sektor industri. Namun seiring resesi yang tak kunjung pulih, justru ada industri yang mengalami booming, yaitu industri seks. Mereka bersikeras mengumpulkan uang, dan terjun menjadi bagian bisnis esek-esek itu adalah cara untuk melewati masa-masa sulit akibat resesi. Sampai-sampai, di Sekotlandia muncul sebutan Sexcession.
Harian The Scottish Sun di Skotlandia membuat sebuah laporan tentang booming industri seks di saat krisis akhir-akhir ini. Miliaran pondsterling berputar di bisnis esek-esek. Tahun lalu saja, kaum adam di Skotlandia menghabiskan £4,2 miliar untuk urusan esek-esek. Bisa dibayangkan betapa besarnya uang itu jika dirupiahkan. Angka itu bahkan meningkat 8 persen dibanding tahun 2008.
Baca Juga:
Di Skotlandia, akibat krisis sebanyak 202 ribu orang harus bersaing untuk memperebutkan lowongan pekerjaan yang diiklankan di media. Akibat krisis pula, semakin banyak kaum pekerja perempuan yang membolos dari tempat kerja guna mendapat penghasilan tambahan untuk membayar beragam tagihan.
Baca Juga:
RESESI ekonomi dunia sejak 2008 lalu banyak memukul sektor industri. Namun seiring resesi yang tak kunjung pulih, justru ada industri yang mengalami
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29