Resesi Dongkrak Bisnis Esek-esek
Sabtu, 06 Februari 2010 – 01:10 WIB

Foto : Collegecandy
Meski berpenghasilan tinggi, Claire tak mau terjebak dalam gaya hidup mewah dengan menghabiskan uangnya untuk membeli tas, sepatu ataupun pakaian rancangan designer kondang."Ini akan mengantarkanku menjadi yang aku inginkan dalam hidup dan aku akan punya masa depan yang lebih baik dengan melakukan ini," ujarnya.
Dengan modal uang panas yang diperolehnya, Claire ingin meneruskan studinya dan menjadi ahli gigi sekaligus membuka klinik gigi sendiri. "Aku melakukan ini hanya untuk uang," tandasnya.
Namun claire menolak jika disebut pelacur. "Saya seorang penari, bukan pelacur menyebalkan," belanya. Meski demikian ia mengaku tak peduli dengan stereotip orang-orang terhadapnya.
Sementara seorang perempuan berusia 33 tahun Glasgow lainnya, Roni Napier, melakukan hal berbeda meski tetap saja menyerempet bisnis esek-esek. Tahun lalu, ketika ada yang menawarinya berposes telanjang, Roni hanya menimpalinya dengan senyum.
RESESI ekonomi dunia sejak 2008 lalu banyak memukul sektor industri. Namun seiring resesi yang tak kunjung pulih, justru ada industri yang mengalami
BERITA TERKAIT
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global