Resesi Ekonomi, Menurut Anis Masalah Ini yang Harus jadi Fokus Pemerintah
"Jadi ketika konsumsi rumah tangga anjlok, otomatis yang lain juga terbawa," kata dia.
Anis juga mengatakan kontribusi belanja pemerintah tidak sampai 10 persen.
Dengan demikian, ekspansi pemerintah dalam mendorong konsumsi masyarakat menjadi sulit.
Dari sisi serapan anggaran juga demikian. Ia menjelaskan walaupun BPS menyatakan belanja pemerintah positif atau bagus di Kuartal III-2020, tetapi belum cukup melakukan ekspansi dalam rangka mendorong konsumsi masyarakat.
Apalagi, di saat sekarang ini mendorong konsumsi masyarakat masih sulit, karena sebagian menahan belanja, maupun daya belinya. Dari sisi investasi juga masih wait and see karena kondisi global belum membaik. Sementara ekspor impor juga demikian.
Nah, Anis berujar, paling realistis adalah bagaimana pemerintah bisa membantu masyarakat untuk bersiap menghadapi resesi selama pandemi Covid-19.
"Kemudian, membantu mereka tidak kehilangan daya belinya," katanya.
Ia meyakini pemerintah sudah punya cara untuk melalukan itu. Komisi XI DPR, lanjut dia, juga sudah menyampaikan langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tentang pentingnya pemerintah menjaga daya beli.
Anis meminta pemerintah tidak sekadar menjaga agar daya beli masyarakat tidak berkurang meski kondisi saat ini sedang resesi ekonomi.
- Debat Pilgub Banten, Paslon Nomor Urut 1 & 2 Adu Gagasan Soal Pengentasan Pengangguran
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK
- Andra-Dimyati Pakai Jurus Ini untuk Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Banten
- Bawaslu DKI Panggil Lagi Suswono soal Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang
- Bamsoet Dorong Industri Penjualan Langsung untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia