Resesi Global Jadi Ancaman Serius Bagi Semua Negara, Indonesia Aman?
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai resesi menjadi ancaman serius bagi ekonomi Indonesia.
Menurut Bhima, Indonesia masuk dalam negara dengan probabilitas terjadi resesi meskipun baru tiga persen, bahkan menurut data Bloomberg jauh lebih baik dibandingkan China, Jepang dan Thailand.
"Perlu dicatat, tidak ada satupun negara yang aman dari resesi. Probabilitas terjadinya resesi masih ada meskipun sekarang angkanya kecil," ujar Bhima kepada JPNN, Senin (17/10).
Bhima menyebut tiga hal yang perlu diwaspadai terkait transmisi resesi global ke ekonomi domestik, yakni lewat sektor keuangan melalui pelemahan kurs hingga naiknya tingkat suku bunga secara agresif.
Kemudian, lewat perdagangan dimana kinerja perdagangan mengalami penurunan surplus akibat permintaan negara mitra dagang utama menurun.
"Lebih lanjut, volatilias harga komoditas membuat inflasi di dalam negeri meningkat dan menciptakan krisis biaya hidup bagi kelompok rentan," ungkapnya.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor September 2022 mengalami penurunan sebesar 10,99 persen atau mencapai USD 24,80 miliar secara month-to-month (mtm) dibanding bulan sebelumnya.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan penurunan nilai ekspor didominasi oleh nonmigas sebesar 10,31 persen.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai resesi menjadi ancaman serius bagi ekonomi Indonesia.
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi