Resesi Mengancam di 2023, Ekonom Serukan Pengendalian Inflasi Pangan
Termasuk, kata Sri Adiningsih, menyoal pemulihan ekonomi masing-masing negara di dunia. Namun, Indonesia masih beruntung sebab ekonominya relatif tetap baik di tengah pandemi.
“Indonesia masih memiliki daya tahan yang terjaga. Ada beberapa kekuatan ekonomi Indonesia tetap bertahan dan diperkirakan tidak terseret ancaman resesi global tahun depan,” ujarnya.
Sri Adiningsih menjelaskan, faktor penopang ekonomi Indonesia antara lain terdapat pada berkurangnya restrukturisasi perbankan, neraca perdagangan membaik meski mulai ada tekanan, produksi pertanian tetap menanjak, dan jumlah penduduk yang bisa dikapitalisasi.
Secara terpisah, pemerhati isu-isu strategis Prof Imron Cotan optimistis pemerintah Indonesia mampu menghadapi badai ekonomi yang diperkirakan para pakar akan terjadi pada 2023.
Menurutnya, perekonomian Indonesia tidak terlalu terekspos kepada sistem Bretton Woods, di samping memiliki komoditas ekspor unggulan yaitu batu bara, CPO, bauksit, dan nikel.
Komoditas-komoditas strategis ini tetap akan dibutuhkan negara-negara konsumen, terlepas krisis terjadi atau tidak.
“Terbukti dengan pertumbuhan positif ekonomi nasional yang menurut Menkeu saat ini mencapai 6,6 persen,” ujarnya. (ant/dil/jpnn)
Ekonom senior Bambang Brodjonegoro menyarankan agar pemerintah mengendalikan angka inflasi pangan, bukan sekadar menjaga harga
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Makin Mahal, Bawang Ikut-ikutan
- Harga Minyak Goreng dan Bawang Makin Tinggi, Komoditas Pangan Lain Fluktuatif
- Bupati Pessel Instruksikan Pengawasan Harga Pangan Selama Ramadan
- Wali Kota Agustina Dampingi Wamentan Sudaryono Tinjau Operasi Pasar di Semarang
- Gubernur Herman Deru Ikuti Rakor Bersama Mendagri Secara Virtual, Bahas 2 Hal Penting
- Wamentan: Pengusaha FOMO Naikkan Harga Pangan Terancam Pidana & Masuk Neraka