Reshuffle Bukan Hanya Karena Konflik Koalisi
Selasa, 08 Maret 2011 – 10:15 WIB
Hal ini, katanya, lebih dikarenakan Demokrat masih membutuhkan Golkar untuk mengamankan jalannya pemerintahan hingga 2014 mendatang. Di mata Demokrat dan Presiden SBY, Golkar tetap merupakan partai dengan kekuatan politik yang signifikan dan peranannya sangat menentukan. "Yang paling aman tentu kader-kader Golkar. Yang paling tidak aman, kader PKS yang dianggap SBY tidak loyal," tambahnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum DPP Partai Demokrat Didi Irawadi, mengakui bahwa makna reshuffle terlalu sempit apabila hanya diidentikkan untuk keperluan koalisi semata. Didi menegaskan bahwa reshuffle kali ini lebih dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja menteri-menteri secara keseluruhan baik dari prestasi maupun catatan profesionalismenya di mata hukum.
“Reshuffle lebih pada evaluasi kinerja. Hanya momentumnya bersamaan dengan evaluasi loyalitas parpol koalisi. Maka, menteri-menteri dan pejabat bermasalah juga tidak akan luput dari evaluasi. Kalau ada persoalan hukum, Pak SBY akan memberi sanksi tegas,” ujarnya kepada wartawn, kemarin.
Didi juga mengaku yakin, kalau dalam waktu dekat SBY akan bertindak lebih tegas dan tidak akan melindungi bawahannya yang bermasalah secara hukum. “Prinsipnya, pejabat yang berprestasi menerima reward, menteri yang tidak berhasil dan bermasalah, siap-siaplah untuk diganti,” imbuhnya.
JAKARTA - Reshuffle kabinet dinilai oleh banyak kalangan akan segera terjadi dalam waktu dekat. Sinyal politik yang diperlihatkan akhir-akhir ini,
BERITA TERKAIT
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Distribusi Logistik Pilkada 2024 Tuntas Jelang Pemungutan Suara
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang
- Sinyal Prabowo Dukung RIDO di Jakarta Sudah Kuat, Surat Jadi Buktinya
- Logistik Pilkada Bangka Barat Didistribusikan ke 341 TPS, Tak ada Wilayah Terpencil
- 2 Timses Paslon Terkena OTT, Sebegini Uang yang Disita