Reshuffle dan Impeachment
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kocok ulang ini sekaligus akan mempertegas garis demarkasi antara Jokowi dengan Partai Nasdem, sekaligus mengakhiri kongsi politik antara Jokowi dengan Surya Paloh.
Nasdem sudah berkali-kali menegaskan akan tetap berada di koalisi Jokowi sampai 2024.
Akan tetapi, PDIP sebagai kekuatan terbesar di koalisi sudah jelas-jelas tidak menghendaki Nasdem ada di dalam koalisi.
Kocok ulang ini buntut dari sikap Nasdem yang secara terbuka mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Jokowi jelas tidak suka dengan manuver ini dan Jokowi tidak bisa menyembunyikan ketidaksukaannya.
Salah satu indikatornya adalah Jokowi tidak hadir ke acara ulang tahun Partai Nasdem.
Hal ini menjadi indikator yang mencolok, karena Jokowi justru datang di ulang tahun Partai Perindo dan Partai Hanura yang tidak punya kursi di parlemen.
Dengan kocok ulang ini, Nasdem secara resmi akan berada di luar koalisi pemerintahan dan menjadi bagian dari oposisi.
Jokowi kelihatannya sudah berancang-ancang melakukan reshuffle kabinet, sementara lawan-lawan politik Jokowi memunculkan wacana impeachment.
- Guntur Romli PDIP Heran Putusan Gugatan Tia Rahmania Baru Ramai Sekarang: Ini Ada Apa?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto