Reshuffle dan Impeachment
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Kepemimpinan Presiden Soekarno bertahan 22 tahun dan kemudian berakhir dengan impeachment yang diwarnai dengan pertumpahan darah.
Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun, tetapi takhirnya terguling oleh gerakan rakyat yang didukung mahasiswa.
Pengalaman impeachment dan pengunduran diri presiden di tengah jalan ini menjadi preseden yang sangat mungkin akan terjadi lagi di Indonesia.
Pada 23 Juli 2001, Presiden Keempat Abdurrahman Wahid dilengserkan dari jabatannya oleh MPR RI.
Saat itu, presiden masih dipilih oleh MPR dan disebut sebagai pemegang mandat atau mandataris.
Pemakzulan dalam Sidang Istimewa MPR dilakukan karena Gus Dur dianggap telah menyalahi haluan negara.
Pemakzulan itu merupakan puncak perseteruan Gus Dur dengan mayoritas partai politik di Senayan yang kala itu ikut berperan memilih Gus Dur sebagai presiden pada 1999.
Gus Dur diangkat oleh Poros Tengah yang diprakarsai oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang berkoalisi dengan Akbar Tanjung dari Golkar dan partai-partai Islam seperti Partai Persatuan Pembangunan.
Jokowi kelihatannya sudah berancang-ancang melakukan reshuffle kabinet, sementara lawan-lawan politik Jokowi memunculkan wacana impeachment.
- Soal Pilkada Disebut Berongkos Mahal, Deddy PDIP: Jangan Menyalahkan Rakyat
- Soal Usulan Prabowo Pilkada Dipilih DPRD, Sikap PDIP Begini, Sebut Parpol yang Ambil Jalan Pintas
- PDIP Putar Video Represi Polisi yang Bikin Rekapitulasi di Paniai Dihentikan
- PDIP Ungkap Kronologi Lengkap Soal Tekanan Oknum Polisi yang Bikin Rekapitulasi di Paniai Dihentikan
- PDIP Sebut Oknum Intervensi Pilkada Papua Tengah, Kapolda hingga Kapolres Harus Dicopot
- Gerbong Nusantara: Jokowi Mewariskan Kebijakan yang Menyusahkan Rakyat